SERANG- Tugas Pemkot Serang semakin berat. Selain masih banyak balita gizi buruk dan anak putus sekolah, perilaku hidup sehat warga di Kota Serang masih memprihatinkan.
Sekitar 53 persen kepala keluarga (KK) di Kota Serang tak memiliki jamban.
Data dari profil Kota Serang menunjukkan, hingga akhir 2007 tercatat, dari 102.226 KK yang diperiksa hanya 53.323 KK atau 47,08 persen saja yang memiliki jamban. Sedangkan sisanya masih terbiasa buang hajat di tanah terbuka atau perkebunan. “Ini sangat memprihatinkan. Faktanya mungkin lebih banyak karena masih ada KK yang belum diperiksa,” terang Asep Misbach, Kepala Dinas Kesehatan Sosial (Dinkesos) Pemkot Serang, Minggu (2/3).
Data yang diterima Radar Banten menunjukkan, daerah paling rendah kepemilikan jamban terlihat di Kecamatan Kasemen. Di kecamatan ini, dari 8.496 KK yang diperiksa, hanya 2.736 KK atau 32,2% saja KK yang memiliki jamban. Sedangkan daerah yang paling baik adalah Kecamatan Cipocok Jaya yang mencapai 76,7%. Di kecamatan ini, dari 13.878 KK yang diperiksa, sebanyak 10.645 KK telah memilik jamban.
Asep menuturkan, rendahnya kepemilikan jamban akan menjadi masalah besar di masa mendatang. Dikatakan, bakteri ecoli dari warga yang buang hajat di tanah terbuka dalam jangka pendek bisa menjadi penyebab diare. “Tapi dalam jangka panjang, bakteri itu akan meresap ke dalam tanah dan tercampur dalam air yang dikonsumsi warga. Itu bisa berdampak hepatitis,” ungkapnya.
Asep Misbach menuturkan, masalah ini akan menjadi salah satu tugas atau pekerjaan rumah instansinya. Kata dia, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penggunaan jamban akan lebih mengintensifkan penyuluhan. Selain itu pihaknya berencana memberikan stimulan untuk daerah percontohan penggunaan jamban. “Kita juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Karena selain masalah perilaku, warga yang tidak memiliki jamban juga karena wilayahnya tidak ada air bersih. Makanya kita akan kerja sama dengan DPU untuk penyediaan sarana air bersih,” ujarnya.
Di tempat berbeda anggota Fraksi Ukhuwah DPRD Kota Serang Najib Halimi mengutarakan, minimnya perilaku sehat itu harus benar-benar menjadi perhatian serius pemkot. “Itu adalah PR (pekerjaan rumah, red) pemkot untuk terus meningkatkan taraf hidup masyarakat,” ujarnya. (fau/alt)
Sumber: www.radarbanten.com, Senin, 3 Maret 2008
Selasa, 11 Maret 2008
Perilaku Sehat Masih Rendah
Label:
Berita tentang Kota Serang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pengunjung ke
Blog Archive
-
▼
2008
(30)
-
▼
Maret
(14)
- AKHOBAH: Nama masjid kami
- LIBUR PANJANG ASYIK BUAT KAMI
- Proposal pembangunan masjid
- MENUNGGU ADIK SIRAJ DAN MATARI
- MUHAMMAD AZKA SIRAJULAKBAR
- PANGGIL AKU MATARI SAJA
- bla...
- UU No 32 Tentang Pembentukan Kota Serang
- 12.857 Anak Tak Tamat SD
- Perilaku Sehat Masih Rendah
- Kota Butuh 417 PJU Baru
- Kematian Ibu-Bayi Masih Tinggi
- Pembantu Disekap, Isi Rumah Digasak
- Keseharian kerja kami
-
▼
Maret
(14)
Gang Raflesia
Jl. Raflesia, Kawasan Kelapagading Blok S-T, Kota Serang Baru,
Banten, Indonesia 42122
Banten, Indonesia 42122
Tidak ada komentar:
Posting Komentar