Rabu, 02 April 2008

Perang tetangga


April 2008 gambar kalender di ruanganku adalah para pekerja di bidang kelistrikan yang sedang memasang kabel-kabel di ketinggian. Seketika saya ingat, bahwa mulai bulan ini pemerintah akan memberlakukan intensif dan disintensif bagi pelanggan listrik. Rumah kami kecil, tentu saja, kami mengharap akan mendapat insentif, karena di rumah kami sudah menerapkan hemat energi dan ramah lingkungan.

Namun, masalah kelistrikan ini tidak menjadi bahan yang terlalu dipusingkan oleh kami, warga gang raflesia. Kami malah sibuk dan asyik membicangkan perang di antara kami. Tentu saja bukan perang vendetta atau perang fisik untuk mempertahankan kehormatan atau penguasaan harta. Perang yang kami lakoni adalah perang antarpenggemar bola. Dan, perang ini hampir terjadi tiap pekan.

Perang di bulan April ini seru. Selain musim kompetisi akan berakhir (dalam liga-liga yang biasa kami nikmati: EPL, La Liga, Liga Calcio), dalam liga antarklub di Eropa musim kali ini juga telah menyisakan delapan klub. Tentu saja babak per delapan final ini sangat enak dinikmati. Dan, yang mungkin dianggap partai paling seru adalah partai antar dua klub Inggris: Arsenal dan Liverpool. Ini artinya, ada perang tetangga di gang kami.

Gang raflesia yang dihuni oleh keluarga muda, sebagian besar adalah penggila bola. Dan uniknya, masing-masing memiliki klub kesukaan yang berbeda. Tentu saja, jika dua tim yang disukai (biasanya tim-tim besar) bertemu, gegerlah gang kami pada esok harinya (setelah pertandingan). Perang biasanya dimulai pada pra pertandingan dan paska pertandingan. Saat pertandingan berlangsung, biasanya kami hanya menonton di rumah masing-masing. Maklum saja, kami memiliki anak-anak kecil, yang biasanya nonton bola sambil momong anak. Dan kalau toh saat pertandingan terjadi perang, biasanya hanya lewat pesan singkat.

Di minggu awal sampai pertengahan bulan ini akan bertemu dua tim besar asal Inggris sebanyak tiga kali. Dua kali untuk pertandingan Liga Champion Eropa, dan satunya untuk EPL. Arsenal melawan Liverpool dalam tiga kali pertandingan ini pasti seru, dan perang antar tetangga juga akan seru. Bagi saya, yang menyukai Liverpool tentu berharap tim ini akan menang. Sebaliknya, bagi Bapaknya Aan yang menyukai Arsenal mengharap Arsenal yang menang. Entah klub mana yang menang, tunggu waktu pertandingannya saja.

Dalam perang ini, terutama dalam Liga Champion saya yang biasanya nonton sendirian, sepertinya tidak sendirian lagi. Bayi mungil, adiknya Siraj dan Matari, yang kelak dipanggil Zonnig akan menjadi teman nontonku. ia yang lahir Senin, 31 Maret 2008, pkl. 12.35 dengan berat 4,2 kg dan tinggi 51 cm akan menjadi teman dan penjaga rasa kantukku. Dan, kalau Liverpool menang berarti perang milik kami berdua.

Perang-perangan ini sangat menyenangkan bagi kami, selain untuk mengilangkan kepenatan urusan kerja (sebagai kuli), juga sebagai sarana kami untuk saling mengenal dalam bertetangga.

baca selanjutnya..

Bersama

Pengunjung ke

Gang Raflesia

Jl. Raflesia, Kawasan Kelapagading Blok S-T, Kota Serang Baru,
Banten, Indonesia 42122