Rabu, 30 Desember 2009

selamat tinggal tahun 2009, yang belum mengembirakan buat kawula alit

Awal tahun 2009 ditandai dengan resesi ekonomi global yang memukul pula perekonomian Indonesia. Runtuhnya lembaga-lembaga keuangan terbesar di dunia di AS seperti Bear Stern, Lehman Brothers, Merryl Linch, Freddy Mac, Freddy Mae dll telah menghancurkan pasar uang dunia yang berdampak pada krisis ekonomi global.Bagi kawula alit, tentu permainan besar itu menjadi tanda yang tidak baik untuk memasuki awal tahun ini.

Di pertengahan tahun 2009, pesta demokrasi yang diharapkan banyak orang sebagai arah baru untuk perubahan nasib, ternyata tidak terbukti. SBY-Boediono yang digadang-gadang menang oleh para pemenang jaman ini menjadi kepala pemerintahan, yang menandakan pula kekalahan bagi kawula alit akan terus berlanjut. Di akhir tahun ini, ada tanda akan adanya perubahan (terendusnya permainan busuk para penguasa yang menang, Kasus Bank Century), namun penguakan tak mulus, seperti jalan tol Jakarta-Merak. Di ujung tahun ini kawula alit malah kehilangan salah satu tokoh pembelanya. Abdurrahman Wahid (Gusdur 1940-2009), yang dengan fenomenal membawa banyak perubahan ini berpulang ke pangkuan illahi. Semoga jasanya yang tidak kecil ini memberikan inspirasi bagi perubahan bagi kawula alit untuk terus bertahan.

Tahun depan masih ada harapan untuk perubahan bagi kawula alit, semoga.



Di akhir tahun, sebagai bagian kecil tiang alit, ada sedikit rasa gembira, karena banyaknya liburan. Dan liburan tahun ini diisi beragam aktifitas oleh warga. Bagi warga RT 02, kesempatan libur panjang ini dijadikan sebagai waktu untuk lomba bulutangkis. Bagi anak-anak, yang juga berlibur setelah melewati semester gasal, mengadakan lomba futsal di lapangan dekat masjid. Bagi warga gang raflesia, kesempatan ini dijadikan untuk membersihkan lingkungan gang.



Rangkaian kegitan warga gang raflesia ini diawali dengan pertemuan pada tanggal 21 Desember 2009, ba’da magrib sampai menjelang jam 21.00. Kurang lebih satu jam sebelumnya, diedarkan undangan yang diatasnamai: Bp Sunardi, Bp. Sinto, Bp. Radjimo, dan Bp. Fadli, dengan mengagendakan: kebersihan gang, penerangan gang, dll.

Pertemuan yang mengharapkan kedatangan semua warga tersebut ternyata hanya dihadiri 10 warga, dan dihadiri Pak RT, Wildam Arif. Yang datang pada pertemuan pertama yang memungkinkan untuk pertemuan selanjutnya ini yaitu bapak: Sinto, Sunardi, Fadli, Dedi, Tafsir, Lado, Sudiarto, Ahmad, Faisal, Yadi, Radjimo, dan Yadi. Semua yang hadir aktif dan saling mendukung.

Tidak berpanjang lebar dalam pengantar, pertemuan langsung membicarakan
beberapa hal. Dan diantara hasilnya yaitu:

Tentang kebersihan.
Dua hal yang diangap masalah bersama adalah rumput dan selokan. Untuk rumput, dipicu oleh kecelakaan tabrakan dua motor di perempatan gang perbatasan dengan blok W, dan alasan kesehatan lingkungan, keselamatan warga, serta kenyamanan anak-anak ketika bermain (dari bahaya binatang ular, misalnya), maka yang hadir menyepakati untuk membersihkannya memotong tiap bulan sekali).

Dengan pertimbangan dalam sebulan rumput sudah tumbuh lebat dan dipandang tidak enak, maka menggunakan jasa tenaga pemotong rumput dari developer rumput akan dibersihkan. Tentu saja, tenaga dan bensin guna menjalankan mesin tidak gratis, dan
mengharapkan dari kas RT jelas tidak mungkin karena setiap bulan RT hanya menambah kas sebesar kurang lebih Rp 40.000,- dari iuran warga (sampah dan keamanan). Untuk itu, warga akan patungan per bulan Rp 5000,- per bulan. (Pengumpulnya di pak Tafsir per akhir bulan). Sedangkan untuk masalah selokan, akan diselesaikan sembari jalan. Hal ini karena untuk membersihakan selokan membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Tentang penerangan
Secara umum penerangan di gang raflesia sudah bagus. Namun di dua ujung gang karena seringnya lampu dari penerangan jalan sering mati maka jalan yang gelap dan membuat tidak nyaman (takut) buat anak bermain jadi sering terjadi. Untuk itu, diharapkan anggota warga yang berada di dekat tempat tersebut dapat memberikan penerangan yang cukup. Hal ini mengingat pula gardu PLN sebagai penstabil daya listrik belum dapat
berfungsi dalam waktu dekat ini.

Polisi tidur
Gang raflesia merupakan gang yang ramai dilalui kendaraan, dan untuk mengurangi kecepatan pengendara beberapa waktu yang lalu sudah dihadirkan polisi tidur. Namun, kondisi polisi tidur di sekitar gang sudah tidak dapat memperlambat pengendara, untuk itu perlu adanya renovasi. Dan mengingat, bulan ini banyak hari libur, maka akhir pekan ini akan dimulai pembangunan renovasi polisi tidur. Guna pembangunan ini dibutuhkan bahan material, dan untuk mencupinya patungan bulan ini digenapkan menjadi Rp 10000,-. Adapun kerja bakti akan dimulai pada hari Jum’at (25 Desember 2009).

Lain-lain
Pada tanggal 7 januari, Asep (S 24), salah satu warga akan melangsungkan pernikahan. Semua warga diundang (undangan resmi menyusul). Acara tahun baru, menyesuaikan agenda RW.



Nampaknya semua bersepakat untuk menjadikan gang raflesia sebagai gang ramah anak. Semua hal yang ada harus berkesesuaian dengan anak. Hal ini disadari bersama karena jumlah anak di gang ini hampir mencapai 30 manusia.

Pada hari jumat, 25 Desember, sebagian warga gang raflesia mengadakan kerja bhakti, membersihkan lingkungan, memotong rumput, dan memasang penerangan.

Dengan meninggalkan tahun 2009 dalam kondisi lingkungan gang yang bersih, semoga tahun depan memberikan harapan cerah bagi kawula alit.

baca selanjutnya..

Minggu, 06 Desember 2009

ulang tahun ke 7 Siraj





Bagi kami, ulang tahun anak-anak kami tidak perlu dianggap sebagi hari yang istimewa. Yang terpenting bagi kamia adalah ingat (eling). Seperti ulang tahun anak pertama kami, Siraj, pada hari minggu (7/12) tahun ini yang menginjak tujuh tahun.


Memang seminggu terakhir dia terlihat ingat akan hari lahirnya, dan seolah bingung mau berbuat apa. Orang-orang yang dikenalnya sudah kabari, dan beberapa dimintai kado. Kami di tujuh tahunnya ini akan memberikan sebuah komputer dan bola. Dua benda kesenangannya, yang kami harapkan akan mendukung aktifitas dalam tumbuh dan kembangnya.

Di hari H, kami bepergian bersama: menghiburnya beserta dua adiknya. Tujuan utama ke alun-alun Kota Serang, yang pada hari minggu biasanya ramai. Tak salah dugaan kami, alun-alun sebelah barat sudah menjadi tempat rekreasi bagi anak-anak. Sebuah taman buat anak yang tidak sengaja dibuat oleh pemerintah. Hampir semua mainan ada di situ, dan tidak mahal. Cukup lama kami bermain bersama di situ: mobil-mobilan (Rp 3000 per sekian menit) dan pancingan (Rp 2000 sepuasnya). Kami pulang setelah matahari mulai panas. Sembari jalan, kami menikmati jajanan yang ada.

Dari alun-alun, kami melanjutkan jalan bersama ke toko roti di Pocis, Serang. Tidak lama memilih, ada pilihan roti tar yang disukai Siraj. Dan kunjungan tak lama di toko roti yang bercampur dengan swalayan ini kami lanjutkan ke sebuah ruko tempat sebuah franchaise ayam goreng, di daerah Pisang Mas, Serang. Mungkin tidak rejekinya, ternyata tempat makan yang juga menyediakan tempat bermain itu penuh di booking, juga untuk ulang tahun. Kami memutuskan pulang, karena cuaca agak mendung.

Sore hari, seperti yang biasa kami lakukan, orang-orang terdekat anak kami (om-omnya) diundang datang, dan kali ini yang datang hanya satu Om Oka. Tapi, ketidakdatangan Om Uwo, tidak mengurangi peringatan yang sederhana ini.

Selamat ulang tahun, Siraj. Jalanmu masih panjang.
Raihlah mimpimu, Kami akan menemanimi, semampunya.

baca selanjutnya..

Bersama

Pengunjung ke

Gang Raflesia

Jl. Raflesia, Kawasan Kelapagading Blok S-T, Kota Serang Baru,
Banten, Indonesia 42122